A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Posko
Rijalussholih Kalijaga Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan
Pasca wafatnya TGH. Muhammad Shaleh Ahmad, pendiri
Pondok Pesantren Darussholihin NW Kalijaga Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok
Timur dan Rois ‘Am Dewan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW)
tanggal 2 Syawwal 1432 H/2 Agustus 2011 M, situasi dan kondisi masyarakat di
lingkungan Pondok Pesantren Darussholihin NW khususnya masyarakat Desa Kalijaga
tidak menentu dalam mempertahankan kekompakan dan kebersamaan. Hal ini terjadi karena
masyarakat kurang mendapatkan pencerahan dan arahan. Padahal semasa hayat
beliau, Kalijaga terkenal dengan masyarakatnya yang loyal dan menjunjung tinggi
semangat kebersamaan dan gotong royong. Desa Kalijaga juga
dikenal oleh sebagian besar warga Nahdlatul Wathan telah menorehkan sejarah dengan menerima Nahdlatul Wathan hijrah dari Pancor menuju desa tercinta ini. Bahkan, di sisi Al-Magfurulah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid, pendiri NWDI, NBDI dan NW, TGH. Muhammad Shaleh Ahmad adalah murid yang istimewa karena paling minger (tanggap dan jeli).
dikenal oleh sebagian besar warga Nahdlatul Wathan telah menorehkan sejarah dengan menerima Nahdlatul Wathan hijrah dari Pancor menuju desa tercinta ini. Bahkan, di sisi Al-Magfurulah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid, pendiri NWDI, NBDI dan NW, TGH. Muhammad Shaleh Ahmad adalah murid yang istimewa karena paling minger (tanggap dan jeli).
Almagfurulah TGH. Muhammad Shaleh Ahmad
Pada malam Ahad, tanggal 11 Rabiul Awwal 1435
H/12 Januari 2014, seorang abituren NW asli Kalijaga, Muhalli, Q.H., A.Ma.
(sekarang sudah S.Pd.) mengumpulkan + 17 orang pemuda (kader dan
abituren NW) dari gubuk-gubuk yang ada di Kalijaga untuk melakukan musyawarah
istimewa bertempat di rumah Ardian Lesmana Muttaqin, Q.H., S.S. (abituren NW
dan cucu Al-Magfurulah TGH. Muhammad Saleh Ahmad) yang beralamat di Dusun
Karang Mantri Desa Kalijaga. Rumah ini dulu sering di tempati oleh Ummi Hj. Sitti
Raehanun Zaenudin A.M. (Ketua PBNW), TGH. Muhammad Saleh Ahmad (Rois ‘Am Dewan
Mustasyar PBNW), Drs. TGH. Abdul Hayyi Nukman (Sekjen PBNW), TGB. KH. Lalu
Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Lc., TGH. Muhammad Ruslan Zain An-Nahdly (‘Amid
MDQH NW Anjani), dan tokoh elit NW lainnya
berkumpul membicarakan isyu-isyu strategis dan hal-hal penting terkait
dengan perjuangan NW.
Pada musyawarah istimewa tanggal 11 Rabiul
Awwal 1435 H itu hadir Daiyan, S.Si. (Ketua Pengurus Cabang NW Kecamatan Aikmel
sekaligus Ketua Markas Anak Cabang Barisan Hizbullah NW Kecamatan Aikmel, cucu
Al-Magfurulah TGH. Muhammad Shaleh Ahmad, dan kakak kandung Ardian Lesmana Muttaqin,
Q.H, S.S.). Pada kesempatan itu, Daiyan, S.Si. sebagai kader paling senior dalam
forum tersebut mengajak kader yang hadir agar bersatu mambangun dan melanjutkan
perjuangan yang telah dirintis oleh TGH. Muhammad Shaleh Ahmad di Desa Kalijaga
dan sekitarnya dengan terus mempertahankan dan mengamankan NW khususnya di Desa
Kalijaga.
Maka pada malam itu sebagai hasil musyawarah
istimewa, terbentuklah sebuah lembaga yang mewadahi perjuangan para kader NW
dari generasi muda di Kalijaga yaitu Posko Rijalusshalih Kalijaga Barisan
Hizbullah Nahdlatul Wathan. Nama Rijalussholih dipilih untuk tabarrukan
(mengambil barokah) dari nama TGH. Muhammad Shaleh Ahmad yang merupakan guru, murobbi,
dan orang tua masyarakat Kalijaga dan sekitarnya. Rijalun (Bahasa Arab)
adalah bentuk jamak dari kata rojulun yang berarti seorang
laki-laki. Dan kata al-sholih (Bahasa Arab) adalah isim ma’rifat
yang artinya orang sholih, orang baik yang dikhithobkan kepada TGH. Muhammad
Shaleh Ahmad yang terkenal shaleh. Rijalussholih merupakan bentuk idhofah,
rijalun menjadi rijalu adalah mudhof dan al-sholih
adalah mudhofun ilaihi. Jadi kata rijalu al-sholih yang kemudian
dibaca rijalussholih berarti “beberapa atau banyak laki-laki dari orang
sholih atau beberapa atau banyak laki-laki milik orang sholih”. Rijalussholih
juga dapat diartikan murid-murid atau anak-anak laki-laki dari atau milik
orang sholih.
Pada saat itu pengurus Posko Rijalussholih
Kalijaga, Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan yaitu : Daiyan, S.Si. sebagai
pembina, Muhalli, Q.H., A.Ma., sebagai ketua, Ahmad Nabih, S.S. sebagai
sekretaris, dan Muhammad Ahlam, Q.H. S.Pd.I. sebagai bendahara. Pengurus ini
terpilih secara aklamasi, lebih-lebih pembina Daiyan, S.Si dan Ketua Muhalli
Q.H. A.Ma. Kedua tokoh inilah yang menjadi penggagas terbentuknya lembaga yang
anggotanya terdiri atas kader-kader muda NW ini. Kemudian pada hari Senin, 18
Rabiul Awwal 1435 H/20 Januri 2014 M. Posko Rijolussholih Kalijaga, Barisan
Hisbullah NW resmi dikukuhkan dan anggota-anggotanya dilantik sebagai anggota
Barisan Hizbullah NW langsung oleh Ummi Al-Mujahidah Hj. Sitti Raihanun
Zainuddin A.M, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (hasil Muktamar X di
Praya, XI dan XII di Anjani, dan XIII di Mataram) bertempat di Masjid Qiblatul
Muttaqin Kertasari Desa Sukarema, Kecamatan Aikmel. Kebetulan waktu itu sedang
diselenggarakan Pengajian Silaturrahmi Ketua Umum PBNW yang ketika itu masjid
ini belum selesai pembangunannya.
B.
Perkembangan Posko Rijalussolih Kalijaga,
Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan
Adapun program kerja Posko Rijalussholih
Kalijaga Barisan Hizbullah NW adalah layatan, pembacaan Hizib NW, pembacaan Maulid
Al-Barzanji dan pengkaderan. Maka sejak saat itu program kerja pertama yang
langsung dapat dilaksanakan adalah pembacaan Hizib NW (Hiziban) 2 kali sebulan
bertempat di MTs NW Kalijaga, SMP NW Kalijaga dan MI NW Kalijaga setiap malam
Jumat minggu pertama dan ketiga setelah Shalat Magrib. Hiziban pertama
dilaksanakan pada malam Jumat 22 Rabiul Awwal 1435 H/23 Januari 2014 M
bertempat di MTs NW Kalijaga. Hiziban pertama ini dihadiri oleh Al-Ustadz Azhar
Harif, Q.H., S.Si., M.Pd.I., Kepala MTs NW Kalijaga saat itu (Zohri, S.S.), dan
beberapa orang dewan guru, anggota Posko Rijalussholih Kalijaga Barisan
Hizbullah NW, santri/siswa Pondok Pesantren Darussholihin NW Kalijaga (MTs NW, SMP NW dan MI NW), dan beberapa
orang jamaah kaum muslimin-muslimat warga NW di Kalijaga. Setelah pembacaan
Hizib NW selesai, dilanjutkan dengan ceramah/tausiyah yang disampaikan oleh
Al-Ustadz Azhar Harif ,Q.H., S.Si, M.Pd.I. dan shalat Isya berjamaah. Alhamdulillah
program tersebut terus berjalan sampai sekarang di lokasi tersebut.
Sementara program layatan juga dapat langsung
berjalan, meskipun hanya dapat diikuti oleh anggota Posko Rijalussholih Kalijaga
Barisan Hizbullah NW terbatas pada layatan di dalam Desa Kalijaga saja. Layatan
di luar Desa Kalijaga tidak dapat diikuti seperti anggota Barisan Hizbullah NW
yang lain yang pergi layatan ke berbagai desa dan kecamatan di Lombok Timur,
misalnya ke Kecamatan Terara, Sikur, Selong, Labuhan Haji, Suela, Pringga Baya,
dan lain-lain, karena keterbatasan dan kesibukan anggota Posko Rijalushsolih
Kalijaga, Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan seperti pada sore hari ada yang
kuliah dan bekerja. Alhamdulillah program pergi layatan ke luar Desa Kalijaga
dapat berjalan sejak Jumadil Ula 1437 H/Februari 2016 M.
Program yang paling nyata dan konsisten yang
telah berhasil dilaksanakan hingga saat ini dan insyaallah sampai seterusnya oleh
Posko Rijalussholih Kalijaga Barisan Hizbullah NW, adalah pengkaderan bagi
anggota. Pertama-tama pengkaderan dilakukan setelah pembacaan Hizib NW yang
disampaikan oleh Al-Ustadz Azhar Harif, Q.H., S.Si., M.Pd.I. pada saat
tausiyah. Sekitar akhir bulan Februari 2014 program pengkaderan meningkat
dengan melakukan wirid “Sholatu Al-Nariyah (Shalatu Al-Taziyah)” setiap
malam Jumat. Wirid ini dilakukan tujuh kali sampai terakhir, malam rabu, 9
Jumadil Al-Tsaniyah 1437 H/8 April 2014 M, tepat besok harinya diselenggerakan
Pemilihan Umum Legislatif 2014. Memang tidak dipungkiri wirid ini diniatkan
untuk mendoakan calon anggota legislatif (DPR RI, DPRD Provinsi NTB dan DPRD
Kabupaten Lombok Timur) yang dicalonkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Wathan
(PBNW). Alasan PBNW mencalonkan mereka karena mereka adalah kader-kader terbaik
NW yang tidak diragukan dan cukup besar kiprahnya dalam memperjuangkan NW. Maka
sebagai kader yang baik dan militan, Posko Rijalushsolih Kalijaga, Barisan
Hizbullah Nahdlatul Wathan wajib hukumnya mengamankan intsruksi dan mendukung
calon yang diusung oleh pimpinan. Taat kepada pimpinan (guru) adalah amal shaleh,
sedangkan melawan perintah pimpinan (guru) adalah perbuatan maksiat.
Setelah pesta demokrasi berlalu kegiatan
pengkaderan langsung dilanjutkan dengan majelis taklim dan mudzakarah. Majelis
taklim dilaksanakan di gubuk-gubuk (masyarakat umum), sedangkan mudzakarah
dilaksanakan di sekretariat Posko Rijalussholih Kalijaga, Barisan Hizbullah
Nahdlatul Wathan. Majelis taklim pertama dilaksanakan di Mushalla Dusun Petakawan
Desa Kalijaga. Majelis taklim ini terus berjalan 1 kali sebulan, disusul dengan
dilaksanakan di Mushalla Dusun Gubuk Dapur 1 kali, Mushalla Dusun Jorong 1
kali, Mushalla Al-Falah Dusun Lauk Peken 1 kali sebulan hingga sekarang,
Mushalla Dusun Jangkong 1 kali sebulan hingga sekarang, TPA Dusun Rembate 1
kali sebulan hingga sekarang, Mushalla Dusun Dayan Jero 1 kali sebulan hingga
sekarang, dan di Mushalla Dusun Dasan Bongkot 1 kali sebulan hingga sekarang.
Sedangkan kegiatan mudzakarah (kajian kitab kuning)
dilaksanakan di sekretariat Posko Rijalussholih Kalijaga, Barisan Hizbullah
Nahdlatul Wathan, 1 kali seminggu hingga sekarang. Majelis taklim dan
mudzakarah dibina oleh Al-Ustadz Azhar Harif, Q.H., S.Si., M.Pd.I. Insyaallah
kegiatan majelis taklim dan mudzakarah ini akan terus berjalan sampai anak
cucu. Semoga Allah memberikan rahmat dan kekuatan kepada anggota Rijalussholih
NW dan jamaah turun-temurun.
Selain program-program kerja yang telah disebut
diatas, amal usaha dan kegiatan Posko Rijalussholih Kalijaga, Barisan Hizbullah
Nahdlatul Wathan hari demi hari semakin meningkat dan berkembang dengan (1)
menyelenggarakan PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) di beberapa mushalla/lokasi,
(2) melakukan ziarah makam ke makam Al-Magfurulah TGH. Muhammad Shaleh Ahmad di
pemakaman Baqi’ Al-Garqad Kalijaga, Makam Selaparang, dan Makam Masjid Beleq
Bayan Lombok Utara, (3) menjalankan wirausaha di bidang perikanan, serta (4)
insyaallah dan sedang dalam proses usaha pengadaan instrumen media dakwah
(hadlrah/burdah) yang akan dimainkan/dijalankan oleh anggota Posko
Rijalussholih Kalijaga, Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan pada momen-momen
pengajian (majelis taklim) agar usaha dakwah dapat lebih menarik dan
berkembang.
Anggota Rijalussholih NW saat melakukan ziarah ke makam Almagfurulah
TGH. Muhammad Shaleh Ahmad di Pemakaman Baqi' Al-garqot Desa Kalijaga
Seiring dengan pergerakan waktu, Posko Rijalussholih
Kalijaga, Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan lebih populer dengan sebutan Rijalussholih
NW, karena lembaga ini lebih menonjol kegiatan majelis taklim/dakwahnya
daripada kegiatan/program yang biasa dilaksanakan oleh Barisan Hizbullah
Nahdlatul Wathan. Tetapi sesungguhnya lembaga ini tetap bernama Posko
Rijalushsolih Kalijaga, Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan, terbukti pada
setiap administrasi surat menyurat tetap menggunakan kop surat dan lambang
Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan.
Posko Rijalushsolih Kalijaga, Barisan Hizbullah
Nahdlatul Wathan melakukan reshufle pengurus pertama pada tanggal 5 Jumadil Ula
1437 H/13 Februari 2016 M dengan komposisi pengurus dan personalia di bawah ini
:
1.
Pembina : 1. Al-Ustadz Azhar Harif, Q.H., S.Si., M.Pd.I.
2.
Daiyan, S.Si.
2.
Pengurus Harian
Ketua : Azdi Muhyiddin, Q.H., S.Pd.
Wakil Ketua : Muhalli, Q.H., S.Pd.
Sekretaris : Ardian Lesmana Muttaqin, Q.H., S.S.
Wakil Sekretaris : Muharrar,
S.Pd.
Bendahara : Ahmad Nabih, S.S.
Di Desa Kalijaga, Al-Magfurulah TGH. Muhammad
Shaleh Ahmad telah mendirikan Pondok Pesantren Darussholihin NW Kalijaga yang
terkenal besar. Beliau juga tercatat sebagai pendiri Masjid Al-Ittihadussholih
Kalijaga. Dan sekarang, kader-kader militan NW yang merupakan murid-murid TGH.
Muhammad Shaleh Ahmad, murid-murid yang telah mengalir pada diri mereka
semangat mencintai dan memperjuangkan agama Islam Ahlussunnah Waljamaah dan
Nahdlatul Wathan dari sang guru, mendirikan Posko Rijalushsolih Kalijaga,
Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan. Sebagian besar pengurus dan anggota
Rijalussholih NW aktif sebagai guru di Pondok Pesantren Darussholihin NW
Kalijaga dan di Remaja Masjid Al-Ittihadussholih Kalijaga. Bahkan sekretaris
Posko Rijalushsolih Kalijaga, Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan, Ardian
Lesmana Muttaqin, Q.H., S.S. adalah Kepala MTs NW Kalijaga dan Ketua Posko
Rijalushsolih Kalijaga, Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan, Azdi Muhyiddin,
Q.H., S.Pd. adalah Ketua Remaja Masjid Al-Ittihadussholih Kalijaga. Pondok
pesantren, masjid dan posko Barisan Hizbullah NW di Kalijaga ini adalah tiga
lembaga yang sama-sama mengabadikan nama TGH. Muhammad Shaleh Ahmad.
Darussholihin NW, Al-Ittihadussholih dan Rijalussholih NW merupakan representasi
kebesaran TGH. Muhammad Shaleh Ahmad yang sangat harum namanya di Nahdlatul
Wathan. Beliau adalah tokoh NW dan murid Maulana Syaikh TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Majid yang setia dan loyal kepada Nahdlatul Wathan hingga akhir
hayatnya. Maka sebagai murid-murid yang baik dan pandai bersyukur sudah
sewajarnya dan wajib hukumnya kita melanjutkan perjuangan TGH. Muhammad Shaleh
Ahmad membela Nahdlatul Wathan, mencintai dan menyambung hubungan dengan
orang-orang yang dicintainya, dan melanjutkan tradisi yang telah dilakukan
semasa hidupnya.
Wallahu a’lam.
Kalijaga, Senin, 7 Jumadil Ula 1437 H/15
Februari 2016 M.
0 comments:
Post a Comment